
Awal Islam datang dibawa Kanjeng Nabi Muhammad saw. dengan misi rahmatan lil 'alamin, misi kemakmuran secara universal, umat manusia secara keseluruhan, tidak ekslusif HANYA untuk umat Islam saja.
Islam di tangan Nabi Muhammad begitu hebat dan sangat adil. Islam yang bisa mengayomi semua umat beragama yang ada pada waktu itu. Islam memberikan toleransi dan kebebasan beragama dengan prinsip LAKUM DINUKUM WA LIYA DIN. Keadilan benar-benar ditegakkan, supremasi hukum menjadi target pada siapa saja, tidak hanya bagi kalangan rakyat jelata bahkan kalangan elit politik sekalipun, terbukti dengan sabda Nabi "Andai saja Fatimah anakku ini mencuri, pasti akan aku potong tangannya" . kondisi Ekonomi pada masa itu benar-benar mendapat perhatian yang sangat besar dari Islam. Zakat dikeluarkann tidak hanya sebagai suatu kewajiban semata dan ajaran dogma tanpa makna, tetapi zakat dimaknai sebagai social safety net/jaring pengaman sosial. Islam tidak menghendaki ada manusia yang kelaparan dan tidak makan. keamanan masyarakat dipengaruhi oleh faktor kesejahteraan rakyatnya, jika kondisi masyarakat banyak yang miskin, banyak yang kelaparan, maka keamanan suatu negara/masyarakat bisa goyah, karena perampokan dimana-mana dan orang mencari keamanan dengan caranya sendiri. Keadilan benar-benar diterapkan pada masa itu (era Nabi Muhammad saw.)
Tidak selesai sampai di situ saja. Islam mewajibkan umatnya untuk belajar, menuntut ilmu tanpa dibatasi waktu dan tempat. Long life education (belajar seumur hidup) benr-benar memnjadi perintah nomor wahid sebelum perintah syariat lainnya.Islam tidak menghendaki umatnya bodoh, sehingga mudah dijajah dan ditindas. Islam tidak hanya menyuruh umatnya belajar bab agama saja,tetapi sains dan teknologi juga mendapat perhatian yang cukup besar. Islam tidak memerintahkan umatnya belajar hanya pada satu tempat saja, tetapi belajar di semua tempat, mengenali budayanya dan tradisinya.
Para sahabat nabi pada waktu itu, benar-benar mengejawantahkan perintah Allah dan Rasul Muhammad saw sesuai dengan apa yang seharusnya, sesuai yang diajarkan Nabi pada waktu itu. Mereka tidak hanya belajar Ilmu agama, tetapi juga memperdalam ilmu umum (sains dan teknologi).mereka tidak hanya belajar di negri Arab saja, tetapi mereka mondok jauh keluar negeri, misal ke cina, turki, persi, eropa dll. Ketika itu Islam benar-benar dirasakan sebagai RAHMATAN LIL 'ALAMIN, kemakmuran dunia. Sehingga dalam kurun waktu yang tidak lama, tidak lebih dari 23 th., Islam mampu merubah wajah dunia, yang waktu itu gelap gulita dengan ditandai oleh jaman jahiliyah di negri Arab, sehingga menjadi modern dan penuh dengan peradaban yang maju dan bermoral, dengan istilahnya masyarakat Madani.
NAMUN....... Bagaimana dengan Islam sekarang?????Apakah masih menjadi rahmatan lil 'alamin??? ataukah sudah berubah dari form awalnya???
Pemahaman dan pemikiran serta konsep Islam sekarang sudah menjadi berubah, bukan karena substansinya yang berubah, tetapi pemahaman/interpretasinya sudah menyimpang demikian jauh dari konsep awalnya. Berbeda jauh dengan apa yang disampaikan oleh Nabi MUhammad saw waktu dulu.
Dulu, Islam dipahami begitu sangat luas dan global. Islam begitu memperhatikan persoalan-persolan kesejahteraan, keadilan, supremasi hukum, pendidikan, sains, teknologi, kejujuran, kesopanan, etika, dll. tetapi sekarang Islam sudah disalah pahami dan dipahamami secara sempit. Sekarang Islam dipahami hanya persoalan-persoalan fiqh, persoalan perut/kepentingan pribadi, persoalan-persoalan teknis, perdebatan-perdebatan, perbedaan-perbedaan, bagaimana sholat, bagaimana pemimpin perempuan. Islam hanya berkutat dalam masalah hukum halal-haram, yang sama sekali tidak menyentuh ke dalam masalah substansial yang sesungguhnya. al-Qur'an dan Hadits dipahami sesuai dengan selera partai/golongan/ormasnya sendiri. makna-makna yang bersifat universal dari Islam sudah hilang, yang ada hanya makna secara individu dan golongan. Masalah pendidikan pun, sudah begitu menyimpang dari konsep Islam awal. dikotomi ilmu menjadi ilmu umum dan ilmu agama menyebabkan perbedaan yang merugikan. masalah-masalah sains dan teknologi ditinggalkan, yang dibahas hanya seputar hukum halal haram, ceremony dan ritual yang tidak perlu jadi pembahasan. Lalu apakah dengan pemahaman yang seperti ini, dapat mengembalikan kejayaan Islam seperti semula? Islam yang disalah artikan akan berdampak fatal terhadap perilaku umatnya sehingga mengarah kepada sifat dan sikap yang negatif dan bertentangan dengan Islam, seperti: Korupsi, ketidak adilan, kebohongan, ketidak adilan gender, free sex, buta huruf, kebodohan dan keterbelkangan, kemiskinan, lemah dan mudah ditindas, mengemmis dan lain sebagainya.
Mari kita lakukan REINTERPRETASI terhadap ISLAM yang SEBENARNYA. karena GA MUNGKIN orang yang memeluk Islam itu BUTA HURUF, BODOH, MISKIN, LEMAH, MENIPU, MALING, MALAS dll.karena Islam tidak mengejarkan semuanya itu. Islam menghenadi umatnya untuk RAJIN BELAJAR, GIAT BEKERJA, KMENTAL DAN FISIKNYA KUAT, MENOLONG SESAMA, TOLERANSI TERHADAP SESAMA, MENGASIHI DAN LEMAH LEMBUT TERHADAP SESAMA,TIDAK HANYA MUSLIM SAJA, TETAPI NON MUSLIM JUGA sehingga ISLAM sesuai dengan makna aslinya yaitu SELAMAT, mampu menyelamatkan orang lain dan lingkungan sekitarnya serta pasrah diri terhadap Allah swt.
dan kita diskusikan BAGAIMANA CARANYA???
wallaahu a'lam
Sabtu, Oktober 16, 2010
MEREINTERPRETASI ISLAM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HOT NEWS
MEMILIH UNTUK TIDAK MEMILIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar