Senin, Oktober 11, 2010

detik-detik menjelang tidur


Kurebahkan tubuhku ini, kulipat tanganku, ku tindih dengan kepalaku. Ku pandangi langit-langit kamarku, tembok yang sudah kusam warnanya, dan almari yang diam terpaku bisu. Detak jam dinding menghentak-hentakan jarumnya, seolah ingin berlari karena merasa pusing berputar-putar terus. Kupandangi pojok kamarku, kulihat masih tergeletak sandal jepit usang dan jelek. Pulpen, buku dan spidol masih berserakan, belum kubereskan yang barusan aku pake. huhhh..... cape sekali dan betapa lelahnya malam ini. Mata ini masih saja belum bisa kupejamkan, bola mataku terus bermain-main dengan pagar-pagar langit kamar. sekali lagi kutatap dalam-dalam dan lebih dalam lagi supaya mata ini cepat lelah, mengantuk lalu tertidur.

"Glubrakkk...!!! " suara botol Aqua terjatuh dari jendela kamarku, akibat senggolan buntut tikus yang mengintipku dari tadi. Merem melek mataku, jadi tak bisa tidur karena suara botol Aqua tadi. tidak terasa, pikiranku melayang-layang tapi tidak sampai tembus ke ujung langit, karena nyangkut duluan di pagar langit kamarku. tiba-tiba dengan tidak sengaja terbacaolehku sebuah tulisan angka dipagar langit kamar ku, itu tanggal dan bulan lahirku, namun tahunnya berbeda, mungkin kamar ini dibuat pada tanggal dan bulan yang sama dengan ulang tahunku. Angka itu kembali mengingatkanku akan waktu kecilku, namun ku tak bisa ingat waktu aku keluar dari perut ibu. Ku ingat betul saat waktu kecilku, saat aku SD, sering ku buat ibu susah dan tidak jarang ku buat ayah menjadi kesal. Ku teringat akan sikap nakalku waktu kecil, bandel dan suka jailin orang. kembali teringat akan saat-saat bermain dengan teman-temanku yang paling gokil, tertawa bersama, berlarian dan main sepak bola bareng dihalaman sekolah, sampai pernah membuat kaca jendela kelasku sering pecah, karena tendangan bolaku. Sungguh masa-masa kecil yang penuh dengan gelak tawa, hampir tidak banyak kutemukan rasa sedih, hari ini menangis karena kelerengku hilang, tapi esok harinya, ku tertawa lagi dan ku tak peduli lagi dengan kelerengku yang hilang itu. Hari-hariku di waktu kecil sangat menyenangkan dan tidak begitu peduli dengan kondisiku yang serba kekurangan. sikapku waktu itu enjoy aja, NO PROBLEMO...

Hanya sesaat pikiranku menjelajahi masa kanak-kanakku dulu yang begitu mengasyikkan. Lalu ku berbalik memandangi diriku yang terbaring kelelahan, dan tiba-tiba muncul sebuah pertanyaan besar di otakku "Mengapa ku harus merasa kehilangan atas sesuatu yang meniggalkanku dan mengapa juga ku harus larut dalam sebuah kesedihan yang berkepanjangan?? padahal ku terlahir tidak membawa sesuatu apapun, tidak memiliki sesuatu apapun?? dan tidak pernah merasa bersusah payah ketika mendapatkan sesuatu. Dari kecil sampai ku gede seperti ini, semua yang kumiliki diberi cuma-cuma. Udara yang selalu kuhirup tidak pernah dimintai bayaran, langkah kakiku ada yang menggerakkan, mataku berkedip, ada yang membukakan dan menutupkan, detak jantungku ada yang memompakan, makanan yang kudapat, sudah ada yang menyediakan, tidak perlu aku menanam padi dari awal, memupuknya dan memanennya, tinggal aku beli dengan uang atau aku masak dengan komporku yang semuanya sudah ada yang menyediakan. Bahkan ku duduk, ku berdiri, ku mandi, ku berjalan, ku berlari, ku hidup bahkan ku mati, semuanya itu ada yang menggerakkan dan menentukan. lalu mengapa ku harus merasa terbebani dan merasa berat menjalani hidup ini dengan segala pernak-pernik masalah yang tiada henti????

Ku masih saja belum bisa mensyukuri atas segala pemberianMu, pertolonganMu, perhatianMu, bantuanMu, dan lain sebagainya. Ketika ku mendapatkan sesuatu, ku klaim itu adalah hasil jerih payahku, hasil usahaku, aku bangga dan menjadi congkak, dan tidak menyadari bahwa di balik suksesi itu semua terdapat peranMu yang harus ku akui juga. dan sebenarnya Kamulah yang menjadi PRIMA KAUSA. Jika Kamu tidak memberi ku kekuatan, tidak menggerakkan tangan dan kakiku, mencabut segala daya dan upayaku, menyumbat otakku, dan membuang ilmuku, lalu apalah artinya aku, tidak mungkin aku akan bisa berusaha dan mendapatkan sesutu dan jadilah aku orang yang gagal. Ternyata semua itu adalah sebenarnya Kamu yang berbuat, karena kekuatan itu milikMu, kaki dan tanganku juga milikMu, otak dan pikiranku adalah ciptaanMu, semua yang ada dilangit dan dibumi, bahkan di luar langit dan di luar bumi adalah milikMu, maka pantas jika Kamu mengklaim adalah karenaMu. Engkaulah yang menjadi penyebabnya. Sehingga Engkaulah yang layak dipuja-puji, disanjung dan Engkaulah yang layak dan pantas untuk membanggakan diri dan menyombongkan diri.

kadang sepi dan sunyi bisa mendatangkan pikiran seperti itu juga, dan Engkau juga yang mendatangkannya, Engkau sengaja ingin mengingatkanku meski sesaat menjelang detik-detik mataku akan terpejam. terimakasih ya Robb... kuharap Engkau selalu peduli padaku, mseki ku ga pernah peduli padaMu, karena kebodohan dan keduanguanku. ku minta maaf, kuingin lanjutin tidurku,.......bismika Allaahumma ahyaa wa bismika amuut...... (atas namaMu yaa Allah.. aku bisa hidup dan atas namaMu jua aku mati")

la'alla showab
wallaahu a'lam.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Luarrrr biasa ^_^

Anonim mengatakan...

Bahasanya mudah dicerna dan komunikatif.
Ada bakat jadi cerpenis.

By : NY.

Anonim mengatakan...

Upsh!
Berarti kemaren malem ada yang ulang tahun dunkz?!
Apa ulang alik? (Pesawat kaleeeeee).
Ya udah kalo emang lagi ulang tahun Q ucapin met ultah z ya, moga cepet dapet jodoh, merit and punya anak dweh.
Ga usah banyak-banyak, yang penting manis 'n imut kaya' Mak Bapaknya, he..he..he..

By : NY lagi, he..he..he..

HOT NEWS

MEMILIH UNTUK TIDAK MEMILIH

Kolom Tutorial

Template Unik