Janganlah kau merasa yang paling brjasa sendiri, kamu tebarkan kebaikan kepada semua orang, tpi kamu merasa dan mengklaim bahwa itu adalah kebaikan-kebaikanmu, dan kamu tiadakan kebaikan Allah. meski tidak terlihat dari ucapan2mu, tp dpat terlihat dari prilaku dan kebijakan2mu, yang "sewenang2". ingatlah bung! Kebaikan itu berbeda dengan kebenaran, kebaikan yang kamu berikan, belum tentu itu sebuah kebenaran, jika kamu msh sja mengklaim bahwa itu adalah kebaikanmu, dan melupakan kebaikan Allah.
Kalau kebaikan2mu itu bukan sebuah kebenaran, dan kamu merasa paling berjasa atas kebaikan yang kamu perbuat lalu meremehkan orang lain, maka kebaikan2mu itu akan "malih rupa" menjadi racun yang paling ganas dan meluluhlantakkan dirimu, dan akan melemparmu ke dasar "palung" jurang yang terdalam.
Bukan pangkat dan jabtan yang membuat kamu dimulyakan dan dihormati, tp sejatinya karena TAQWA di hatimu yang Allahpun akan senantiasa memulyakanmu.
Ingatlah! Kalaupun sekarang kamu merasa aman karena ke"songongan"mu, karena "kedlagdagan"mu dan kedurjanaamu, bukan berarti kamu sejatinya dalam keadaan aman dan selamat, justru Allah lagi sedang "menjongklokan"mu dan membiarkanmu dalam kesesatan yang amat jauh.kamu boleh tertawa sekarang, tapi tunggu saja sebentar lagi kamu akan menjerit, menangis menahan perih, karena tamparan Allah yang sebentar lagi mendarat dalam hidup dan kehidupanmu.
Taubat sebelum telat !
(Mangkadim)
Kalau kebaikan2mu itu bukan sebuah kebenaran, dan kamu merasa paling berjasa atas kebaikan yang kamu perbuat lalu meremehkan orang lain, maka kebaikan2mu itu akan "malih rupa" menjadi racun yang paling ganas dan meluluhlantakkan dirimu, dan akan melemparmu ke dasar "palung" jurang yang terdalam.
Bukan pangkat dan jabtan yang membuat kamu dimulyakan dan dihormati, tp sejatinya karena TAQWA di hatimu yang Allahpun akan senantiasa memulyakanmu.
Ingatlah! Kalaupun sekarang kamu merasa aman karena ke"songongan"mu, karena "kedlagdagan"mu dan kedurjanaamu, bukan berarti kamu sejatinya dalam keadaan aman dan selamat, justru Allah lagi sedang "menjongklokan"mu dan membiarkanmu dalam kesesatan yang amat jauh.kamu boleh tertawa sekarang, tapi tunggu saja sebentar lagi kamu akan menjerit, menangis menahan perih, karena tamparan Allah yang sebentar lagi mendarat dalam hidup dan kehidupanmu.
Taubat sebelum telat !
(Mangkadim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar