Sabtu, September 25, 2010

AJA GLENDENG!


Glendeng merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa jawa yang artinya mengeluh, komplain, mengaduh, tidak menerimakan dan makna lainnya yang menunjukan sebuah sikap tidak menerima akan sebuah realita yang menimpa seseorang, dan dia ingin merubahnya namun tidak berhasil. Dan kata Aja mempunyai arti "jangan". Jadi "Aja Glendeng artinya adalah jangan mengeluh/jangan komplain. Setiap orang ingin bernasib baik, ingin selalu dalam keberuntungan dan tidak mau dalam kebangkrutan.

Namun.... semua apa yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Allah, ketika terjadi dua kehendak, yaitu antara kehendak kita dan kehendak Allah maka yang pasti terjadi adalah kehendak Allah "ana urid, anta turid, wallaahu fa'aalu lima yurid" (saya ingin, kamu ingin dan Allah lah yang terlaksana keinginannya/ isun karep, sira karep, Allah sekarepe dewek). Jadi setiap kejadian yang terjadi adalah kehendak dari Allah. Dan ketika Allah sudah berkehendak, maka tidak akan ada yang dapat mencegahnya/menghalanginya.

Kita harus menerima apa yang menjadi keputusan Allah, baik yang berupa kenikmatan maupun yang berupa kesengsaraan. Untuk bisa bersikap seperti itu memang sangat sulit sekali, kalangan ulama pun belum tentu mampu untuk berbuat seperti itu. Ketika kita diputus pacar atau lamaran kita ditolak, umpamanya, terasa sangat menyakitkan dan rasanya nyawa lepas dari badan, lalu kita larut dalam kekecewaan dan kesedihan yang sangat mendalam, yang papda akhirnya merusak kesehatan badan. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, berfikir tidak tenang, semua kiegiatan lost control alias tidak terkendali dan lain sebagainya. semuanya itu karena kita kecewa akan apa yang terjadi, padahal kejadian itu adalah dari Allah, dan di situ terdapat hikmah yang harus kita cari. Memang pahit untuk bisa menerimakan kejadian seperti itu. Sedih, takut, kecewa dll adalah suatu hal yang wajar dan memang itu kodrat manusia. Tetapi jika kadarnya terlalu berlebihan maka efeknya tidak baik juga dan akhirnya menjadi putus asa dan itu dilarang oleh Allah, kafir hukumnya. Kenapa sih kita tidak menerimakan saja setiap kejadian yang menimpa kita? Entah itu berupa nikmat atau bencana. Sebuah ungkapan yang sangat mulia, dan sering disampaikan oleh Buya dalam setiap kesempatan pengajian, yaitu " olih duit berucap alhamdulillah, duite akeh, alhamdulillah, duite setitik, alhamdulillah, duite ilang, alhamduilillah, ora olih duit, tetep alhamdulillah".. Sugguh sebuah ungkapan yang sangat filosofis sekali dan mengandung makna yang sangat dalam, dan mungkin ini adalah inti dari sikap tasawuf. Dalam setiap sholat subuh, kita membaca do'a qunut ...... FALAKAL KHAMDU 'ALAA MAA QODOYTA".... artinya: "Untuk Mu segala pujian terhadap apa saja yang telah Engkau putuskan". Setiap hari kita berikrar dihadapan Allah seperti itu, tetapi hanya baru di lisan saja, belum masuk dalam aplikasi hidup sehari-hari.

Musim hujan yang terus-menerus seperti saat sekarang ini, menimbulkan keluhan bagi sebagian banyak orang, dan memang kita akui dan kita mengeluh hampir setiap hari. Mengeluh berarti sama saja tidak menreima akan keputusan dan kehendak Allah, mengeluh berarti kita tidak mengerti dan tidak paham siapa Allah, mengeluh berarti juga kita mengajak bersaing dengan Allah, mengeluh berarti kita ingin menjadikan diri kita Majikan dan Allah bujangnya. Kita ingin apa yang kita inginkan terkabul dan terlaksana, bahkan doa'-doa kita kebanyakan megatur Allah suapaya melaksanakan segala keinginan kita, bukankah itu namanya kita sebagai majikan yang hobinya mengatur Allah???

Setiap saat kita mengeluh, dan terkadang keluhan kita tidak jelas, apa sebenarnya maksud kita, keinginan kita, semuanya tidak jelas. Biarkan Allah melaksanakan keinginanNya, jangan coba-coba kita menjadi hambanya yang rewel, yang selalu protes terhadap tindakan Allah. Bisakah kita diam dan melaksanakan apa yang Allah perintahkan?tanpa tanya ini, tanya itu??? tentu Allah sangat bangga dan sayang terhadap hambaNya yang bisa seperti itu, "sami'na wa ato'na" SIAP LAKSANAKAN... dan ketika tidak mampu, tinggal kita laporan dan segera minta maaf, dan semoga ALlah berkenan. Allah pun tau diri, Dia tidak akan memberi instruksi yang tidak bisa dilaksanakan oleh hambanya.

Sungguh sangat berat sekali untuk belajar tidak mengeluh, ora glendengi gusti Allah. menerima hidup apa adanya....

Yaa Allah maafkan aku, yang setiap hari bahkan setiap saat selalu protes dan komplain atas segala yag Engkau putuskan... ini semua karena kebodohan ku, ketidakmengertianku akan kekuaaanmu. berilah hamba sebuah ilmu "AJA GLENDENG"..... AMIN....


(wallaa hu a'lam bishawab)


Tidak ada komentar:

HOT NEWS

MEMILIH UNTUK TIDAK MEMILIH

Kolom Tutorial

Template Unik