Sabtu, Agustus 30, 2008

WORO-WORO

Hai Sedulur Kabeh.....

Pondok Pesantren Cadangpinggan sudah menyediakan fasilitas Internet loh....
dan setelah puasa insya Allah akan diadakan Reuni.
info malie :
1. Pondok putra sudah bagus dan baru
2. Pondok putri sebentar lagi akan canggih loh
3. Koppontren tambah maju bae, terutama KAFE CINTA ning pojok Aliyah
4. MA Cadangpinggan wis due Lab Bagus terutama : PRINTING and OFFSET serta Foto copy
lan sejene :
1. menerima foto copy
2. cetak undangan
3. laminating
4. jilid ring (kawat lan plastik)
5. Cetak photo
5. cetak kaos digital
6. setak ID card
7. Cetak MUG
8. Scanner
9. Rental Komputer
10. Burning CD
11. dll

BURUAN BOOOO....


oleh: Abong
abrorsyafruddin.blogspot.com
abrorsyafruddin@gmail.com
ma_cadangpinggan@yahoo.co.id

OJO LALI........ Selengkapnya...

NGAJI ROMADHON PONPES CADANGPINGGAN

Pengajian PUASA atau yangdikenal dengan pengajian PASARAN DI PONPES CADANGPINGGAN akan dimulai pada tanggal 4 September 2008 sedangkan Buya sendiri akan mulai tanggal 2 ramadhan 1429 H. pengajian kitab yang akan digelar Buya " IGHOTSATUL LAHFAN" yaitu berisi tentang tis dan trik menangkal godaan syetan. kitab lumayan tebal skitar 250 hlmn.

AYO BURUAN........


jadwal pengajian sudah beredar dan sudah dipasang di PONDOK PESANTREN CADANGPINGGAN

tingkatkan puasa dengan meningkatkan ilmu pengetahuan


Oleh : Abong Selengkapnya...

SANTRI DIROSAH KU

Bocah ganteng lan bocah ayu Ponpes Cadanpinggan kang ngaji dirosah kelas 2 SLTA MAKNYUSSS..

1. Nunu Nugraha
2. Amir Mahfuddin
3. Maftukh Ali
4. Agnis
5. Chanan Chumaedi
6. Amsory
7. Mukhli
8. Jamaluddin
9. Ratu Aisyah Chintiya
10. Mentari
11. Diah Kania Wangsih
12. Iha
13. Halipah

Mu'allim : Kang Abong



Oleh: Abong Selengkapnya...

Senin, Agustus 25, 2008



Ajarkan Anak-Anak Cinta Masjid, Niscaya Surga Kau Rengkuh !
Oleh : Abong

Dapat dipastikan, semua orangtua (yang Muslim tentunya) mencita-citakan anak-anak mereka menjadi anak yang sholeh/sholihat. Apalagi bila anak-anak gemar sholat berjama'ah di masjid, pasti orangtua senang dan bangga. Tapi apakah harapan itu sudah relevan dengan apa yang kita lakukan terhadap anak kita? Andalah yang bisa menjawabnya dengan jujur.

Salah satu prinsip Islam adalah sikap konsisten. Artinya, seorang Muslim dituntut harus selaras apa yang diyakini hatinya, dengan ucapan dan perbuatannya. Karena itu dalam Surat Ash-Shof ayat 2, Allah 'Azza wa Jalla mengingatkan kita; "Wahai orang-orang beriman, kenapa engkau mengatakan sesuatu yang tidak kamu lakukan. Allah sangat murka kepada orang-orang mengatakan sesuatu yang tidak dilakukannya." Jika pesan itu dikorelasikan dengan pendidikan anak, maka para orangtua sepatutnya mampu menjadi pelopor kebaikan di dalam keluarganya. Sebab mereka adalah figur rujukan dalam berperilaku bagi seluruh anggota keluarganya. Maka merupakan sebuah keniscayaan, seorang pemimpin keluarga memiliki kredibilitas moral dan amal yang bisa diteladani oleh seluruh anggota keluarganya.

Yang dimaksud dengan kredibilitas moral ialah, orangtua harus mampu memperlihatkan akhlaqul karimah, meliputi antara lain; jujur dalam berkata, tidak cepat marah, penyantun, pemaaf, serta berpenampilan Islami. Sedang yang dimaksud kredibilitas amal, seorang mu'min harus mampu memperlihatkan kinerja yang baik, apakah tatkala ia berada di dalam atau ketika berada di rumah. Ia harus konsisten melaksanakan amal kebajikan, baik ibadah mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh. Misalnya, ia tak segan-segan membantu meringankan pekerjaan istri jika ada waktu. Peduli dan ringan tangan dengan masalah kebersihan rumah dan lingkungan. Selain itu tentunya, seorang kepala rumah tangga harus mampu menjadi figur hamba Allah SWT yang ta'at melaksanakan perintah-perintahNya. Seyogyanya seorang pemimpin rumah tangga harus menjadi teladan utama dalam hal menegakkan amal-amal Islami bagi seluruh anggota keluarganya.

Dalam konteks sholat, semestinya orangtua menjadi pelopor dalam menciptakan atsmosfer sholat yang kental di keluarganya. Biasakanlah anak-anak diajak ke masjid, walaupun mungkin mereka yang berusia kanak-kanak belum tertib melaksanakannya. Tapi hal itu harus dilakukan secara rutin dan terus-menerus. Kita tidak boleh bosan mengajak mereka ke masjid dan memberikan contoh yang baik, khususnya dalam hal sholat. Jika terus-menerus kita biasakan anak dibawa ke masjid, suatu saat anak akan terbiasa berangkat ke masjid dan melaksanakan sholat berjama'ah dengan tertib secara mandiri, insya Allah.

Sekarang persoalannya, bagaimana kita membiasakan mereka untuk cinta masjid? Sebelum membincang hal itu lebih jauh, ada baiknya kita simak riwayat berikut. Dari Jabir bin Samurah ra, ujarnya: "Saya shalat Zhuhur bersama Rasulullah saw., kemudian beliau pula ke keluarganya dan saya pun pulang bersamanya. Dua orang anak kecil menghadang beliau. Dan Rasulullah saw mengusap pipi mereka seorang demi seorang." Jabir berkata lagi; "Adapun saya sendiri beliau usap pipi saya dan saya merasakan tangan beliau dingin dan harum baunya, seolah-olah baru keluar dari celupan minyak wangi." (HR Muslim)
Hadits di atas menjelaskan bahwa Rasulullah saw. menyambut dengan baik dan bersikap lemah-lembut kepada anak-anak yang turut shalat di masjid. Riwayat di atas menceritakan, betapa para sahabat Rasul giat melatih anak-anak mereka untuk mencintai masjid dengan cara membiasakan mereka melaksanakan sholat berjama'ah di masjid yang diimami Rasulullah saw.. Dengan cara memberikan latihan-latihan praktis itulah, anak-anak akan gemar melakukan amal-amal Islami.

Kita sebetulnya bisa mencontoh metoda-metoda praktis pendidikan anak yang telah diterapkan Rasulullah saw. dan para sahabatnya, khususnya dalam melatih kebiasaan melaksanakan sholat berjama'ah di masjid. Salah satu kiatnya adalah, kita tidak menyia-nyiakan waktu dimana sebenarnya kita bisa melaksanakan sholat ke masjid dengan mengajak anak-anak kita. Karena peluang itu merupakan kesempatan terbaik untuk menanamkan rasa cinta masjid kepada anak-anak. Apalagi bagi orangtua yang sibuk bekerja di luar rumah.

Tentu saja, hal itu harus kita lakukan secara terus-menerus. Karena kita tidak sedang mengajari anak menyalakan/mematikan radio, yang cukup dengan kata-kata serta contoh praktis sekali atau dua kali. Tapi kita sedang melatih anak cinta mengamalkan perintah Allah SWT, melalui praktek-praktek pembiasaan. Tentu saja ini tidak dibatasi oleh waktu, tetapi harus dilaksanakan secara konsisten terus menerus sampai akhir hayat kita. Kata para ulama; "Ajarkan anak-anakmu cinta masjid, niscaya surga kau raih." Yuk..., ajak anak-anak kita ke masjid!
------@@@---


lihat blog koe
Selengkapnya...

HOT NEWS

MEMILIH UNTUK TIDAK MEMILIH

Kolom Tutorial

Template Unik